PERSEPSI
CSR SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN
Oleh :
Hermawan Dwi Afandi
NIM : 170301013
Universitas
Muhammadiyah Gresik
Abstrak
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia
berarti tanggung jawab sosial perusahaan juga disebut melakukan bisnis secara
etis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, tidak hanya dalam hal ekonomi,
tapi juga di bidang sosial dan lingkungan bahkan di bidang keagamaan, tentu ini
menjadi peran penting dalam bisnis. Namun, masih banyak perdebatan mengenai
peran CSR dan kebijakan CSR perusahaan di masyarakat. CSR bukan lagi dilihat
sebagai sentra biaya (cost centre) melainkan sebagai sentra laba (profit).
Namun, masih banyak perusahaan hanya menjalankan kegiatan donasi sebagai
aktivitas CSR perusahaannya. Padahal ada banyak aktivitas CSR yang bisa
dilakukan selain kegiatan donasi, dan bahkan bisa dilakukan secara menyenangkan
terkait dengan aktifitas marketing. Terkait hal itu di dalam artikel ini
penulis akan membahas persepsi masyarakat yang menganggap bahwa CSR merupakan
salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan
bisnisnya. Berdasarkan aktivitas CSR yang dilakukan oleh beberapa perusahaan,
ternyata selain sebagai program pemberdayaan masyarakat, program CSR juga
memiliki fungsi lain sebagai media promosi perusahaan yang cukup efektif.
Kata Kunci : Persepsi, CSR, Marketing, Startegi, Pemasaran, Profit
PENDAHULUAN
Corporate Social Responsibility
(CSR) atau dalam bahasa Indonesia berarti tanggung jawab sosial perusahaan juga
disebut melakukan bisnis secara etis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan,
tidak hanya dalam hal ekonomi, tapi juga di bidang sosial dan lingkungan bahkan
di bidang keagamaan, tentu ini menjadi peran penting dalam bisnis. Namun, masih
banyak perdebatan mengenai peran CSR dan kebijakan CSR perusahaan di
masyarakat. Misalnya, sejauh mana perusahaan bertanggung jawab atas aktivitas
bisnisnya, bagaimana mereka melayani karyawan, konsumen, dan masyarakat sekitar
perusahaan dimana mereka beroperasi (Moch. Saleh & Sukaris, 2018).
Kesadaran
Pentingnya menerapkan CSR menjadi
kecenderungan di dunia usaha
seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat global terhadap
produk-produk yang ramah lingkungan. Dunia usaha semakin menyadari bahwa
perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single
bottom line, yaitu perusahaan (corporate value) yang direfleksikan kepada
kondisi keuangan saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan
lingkungannya. Dunia usaha bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi yang menciptakan
profit demi kelangsungan usahanya, melainkan juga tanggung jawab terhadap
sosial dan
lingkungan. Dasar pemikirannya, menggantungkan semata-mata pada kesehatan
finansial tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan.
Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi
lainnya, termasuk dimensi sosial dan lingkungan. Fakta menunjukan resistensi
masyarakat sekitar muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan
faktor sosial dan lingkungan. (Armanda, Y., Kusumawati, A., & Alfisyahr, R. (2017)
Dalam
menghadapi keadaan
tersebut, perusahaan-perusahaan mulai memberikan perhatian
serius terhadap pengaruh unsur sosial dan lingkungan
pada setiap aspek bisnisnya, karena beberapa
aspek tersebut bukan merupakan
pilihan yang terpisah, tetapi harus berjalan selaras untuk meningkatkan eksistensi perusahaan. CSR tidak lagi dipandang sebagai sumber biaya (cost center) saja akan
tetapi
juga sebagai sumber laba (profit). Namun, banyak perusahaan-perusahaan hanya melakukan kegiatan donasi sebagai kegiatan CSR di perusahaannya. Padahal masih ada banyak kegiatan CSR yang bisa dilaksanakan selain kegiatan yang hanya bersifat donasi saja, dan bahkan bisa dilaksanakan dengan menyenangkan terkait
dengan aktivitas marketing.
Terkait
hal itu di dalam artikel ini penulis akan membahas persepsi masyarakat yang
menganggap bahwa CSR merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilakukan
oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
TINJAUAN PUSTAKA
a. Corporate Social
Responsibility (CSR)
Simorangkir (2003) menyatakan bahwa CSR merupakan suatu
bentuk nyata perusahaan untuk memberi kesenangan dan kebahagiaan bagi
masyarakat dan juga merupakan perbuatan etis. Sehingga dapat diartikan bahwa
hubungan masyarakat dengan perusahaan adalah hubungan social bukan hubungan
bisnis. Serta dikembangkan oleh John Elington (Hadi, 2011) menjadi 3 komponen
penting suistainable development yaitu economic
growth, environment protection dan social equity. Kemudian John Elington
mengemas CSR dalam 3 fokus yaitu profit, planet dan people. Perusahaan
tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi belaka (profit) melainkan memiliki
kepedulian terhadap ketertarikan lingkungan (planet) dan kesejahteraan
masyarakat (people). (Hadi, 2011)
Secara umum CSR merupakan usaha peningkatan mutu
kehidupan yang di dalamnya terdapat kemapuan setiap manusia sebagai individu
anggota masyarakat dalam merespon keadaan lingkungan sosial yang
ada dan dapat rasakan, memanfaatkan dan menjaga lingkungan hidup. Atau dengan
kata lain CSR adalah cara perusahaan mengatur proses bisnis agar menghasilkan
dampak positif pada komunitas atau medapatkan citra yang baik
b.
Persepsi
Rakhmat (2005) menyatakan bahwa persepsi adalah
pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh
dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dalam proses penafsiran
melibatkan sensasi, atensi, ekspektasi, motivasi dan memori. Bardasar
pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi muncul dari lingkungan
yang kemudian diterima oleh panca indera manusia kemudian diproses dalam
pikiran yang dipengaruhi oleh sensasi, atensi, ekspektasi, motivasi dan memori.
Sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dari informasi yang telah diperoleh.
c.
Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran
adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai
tujuan organisasi (Peter, 1996)
PEMBAHASAN
Untuk mengkaji bentuk-bentuk CSR
sebagai strategi pemasaran perusahaan, berikut akan disajikan program-program
CSR yang dilakukan oleh beberapa perusahaan :
a.
Aktivitas CSR PT
Petrokimia Gresik
Sejalan dengan tagline perusahaan yaitu menjadi
“Solusi Agroindustri”, baru-baru ini PT Petrokimia Gresik membuat program CSR
berupa konservasi dan penangkaran burung hantu di beberapa desa di wilayah
kecamatan Balongpanggang dan Benjeng, kabupaten Gresik. Program tersebut
terlaksana berawal dari isu yang berkembang dikalangan kelompok tani terkait
dengan hama tikus yang menyerang lahan pertanian mereka. Jika diamati lebih
mendalam ternyata program CSR yang dilakukan PT Petrokimia Gresik tersebut
cukup strategis, dimana dengan dilaksanakannya program tersebut secara tidak
langsung akan mengurangi hama tikus yang menjadi isu di kalangan kelompok tani.
Sehingga konsumsi pupuk untuk lahan pertanian tersebut tidak akan berkurang.
(Sumber: Akun Resmi Instagram PT Petrokimia Gresik : @petrokimiagresik_official,
https://www.instagram.com/p/B4PgBUEHtsT)
b.
Aktivitas CSR PT
Unilever
Pada
kampanye Cuci Tangan dengan Sabun, PT Unilever ikut berpartisipasi pada setiap
Hari Cuci Tangan Sabun Sedunia digelar, dengan cara mengirim perwakilannya yang terlibat dalam
produk sabunnya, Lifebuoy. Pada acara tersebut, Lifebuoy mengedukasi peserta pada acara tersebut yang mayoritas adalah anak-anak usia sekolah dasar untuk
melakukan Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat (PHBS), dimana program ini
juga ikut diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melalui
salah satu programnya yaitu
Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Dalam
pelaksanaannya, PT Unilever menyediakan wastafel beserta sabun lifebouy sebagai
tempat untuk mencuci tangan di beberapa Sekolah Dasar. Selain
itu Lifebuoy juga ikut memperbaiki akses air bersih di beberapa daerah, seperti
NTT. Pada acara ini, Lifebuoy berharap agar masyarakat terutama anak-anak agar
lebih peduli dalam menjaga kesehatannya, dengan cara mencuci tangan sebelum
menjalankan aktivitasnya. Jika ditelaah
lebih dalam, program tersebut ternyata memiliki beberapa tujuan yang tersirat,
secara tidak langsung PT Unilever telah melakukan pencitraan positif terhadap
salah satu brand produk mereka. Dengan begitu brand produk keluaran dari PT
Unilever akan menjadi pilihan konsumen karena brandnya sudah ditanamkan sejak
usia anak di sekolah dasar.
(Sumber: Website resmi PT Unilever,
https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2012/hari-cuci-tangan-sedunia-2012.html)
KESIMPULAN
Berdasarkan
kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan tersebut, maka penulis dapat
menyimpulkan bahwa, di samping sebagai program
pemberdayaan masyarakat, program CSR juga memiliki fungsi lain sebagai media
promosi perusahaan yang cukup efektif.
DAFTAR PUSTAKA
1. Sumber
Buku
Sholeh,, Mochammad dan Sukaris. 2018. Corporate Social
Responsibility Best Practice PT PJB UP Gresik. Cetakan pertama. Gresik: UMG Press
Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Simorangkir O.P. 2003. Etika : Bisnis, Jabatan dan Perbankan. Jakarta : Rineka Cipta
Hadi, Nor. 2011. Corporate
Social responsibility. Yogyakarta : Graha Ilmu
Peter
P. and J. Olson. 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi
Pemasaran. Jakarta : Erlangga.
2.
Sumber Artikel
Sukaris,
S. (2019). IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERBASIS KEBUTUHAN
MASYARAKAT. MANAJERIAL, 6(2), 30-43.
Armanda, Y.,
Kusumawati, A., & Alfisyahr, R. (2017). Pengaruh Penerapan Program
Corporate Social Responsibility dalam Membentuk Brand Image Dan Dampaknya Pada
Minat Beli (Survei pada Program CSR PT. Inti Daya Guna Aneka Warna di Kampung
Jodipan Kota Malang Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis, 53(2),
28-37.
Saputro, N. S. (2010).
Dampak Kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Telkom terhadap
Kemampuan Masyarakat dalam Mengakses Sumber Daya di Kawasan Punclut
Bandung. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota, 21(2),
129-146.