Translator

Senin, 30 Desember 2019

PERSEPSI CSR SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN


PERSEPSI CSR SEBAGAI STRATEGI PEMASARAN
Oleh :
Hermawan Dwi Afandi
NIM : 170301013
Universitas Muhammadiyah Gresik

Abstrak
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia berarti tanggung jawab sosial perusahaan juga disebut melakukan bisnis secara etis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, tidak hanya dalam hal ekonomi, tapi juga di bidang sosial dan lingkungan bahkan di bidang keagamaan, tentu ini menjadi peran penting dalam bisnis. Namun, masih banyak perdebatan mengenai peran CSR dan kebijakan CSR perusahaan di masyarakat. CSR bukan lagi dilihat sebagai sentra biaya (cost centre) melainkan sebagai sentra laba (profit). Namun, masih banyak perusahaan hanya menjalankan kegiatan donasi sebagai aktivitas CSR perusahaannya. Padahal ada banyak aktivitas CSR yang bisa dilakukan selain kegiatan donasi, dan bahkan bisa dilakukan secara menyenangkan terkait dengan aktifitas marketing. Terkait hal itu di dalam artikel ini penulis akan membahas persepsi masyarakat yang menganggap bahwa CSR merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya. Berdasarkan aktivitas CSR yang dilakukan oleh beberapa perusahaan, ternyata selain sebagai program pemberdayaan masyarakat, program CSR juga memiliki fungsi lain sebagai media promosi perusahaan yang cukup efektif.
Kata Kunci : Persepsi, CSR, Marketing, Startegi, Pemasaran, Profit

PENDAHULUAN
Corporate Social Responsibility (CSR) atau dalam bahasa Indonesia berarti tanggung jawab sosial perusahaan juga disebut melakukan bisnis secara etis untuk mencapai pembangunan berkelanjutan, tidak hanya dalam hal ekonomi, tapi juga di bidang sosial dan lingkungan bahkan di bidang keagamaan, tentu ini menjadi peran penting dalam bisnis. Namun, masih banyak perdebatan mengenai peran CSR dan kebijakan CSR perusahaan di masyarakat. Misalnya, sejauh mana perusahaan bertanggung jawab atas aktivitas bisnisnya, bagaimana mereka melayani karyawan, konsumen, dan masyarakat sekitar perusahaan dimana mereka beroperasi (Moch. Saleh & Sukaris, 2018).
Kesadaran Pentingnya menerapkan CSR menjadi kecenderungan di dunia usaha seiring dengan semakin maraknya kepedulian masyarakat global terhadap produk-produk yang ramah lingkungan. Dunia usaha semakin menyadari bahwa perusahaan tidak lagi dihadapkan pada tanggung jawab yang berpijak pada single bottom line, yaitu perusahaan (corporate value) yang direfleksikan kepada kondisi keuangan saja, namun juga harus memperhatikan aspek sosial dan lingkungannya. Dunia usaha bukan lagi sekedar kegiatan ekonomi yang menciptakan profit demi kelangsungan usahanya, melainkan juga tanggung jawab terhadap sosial dan lingkungan. Dasar pemikirannya, menggantungkan semata-mata pada kesehatan finansial tidak akan menjamin perusahaan bisa tumbuh secara berkelanjutan. Keberlanjutan perusahaan akan terjamin apabila perusahaan memperhatikan dimensi lainnya, termasuk dimensi sosial dan lingkungan. Fakta menunjukan resistensi masyarakat sekitar muncul ke permukaan terhadap perusahaan yang dianggap tidak memperhatikan faktor sosial dan lingkungan. (Armanda, Y., Kusumawati, A., & Alfisyahr, R. (2017)
Dalam menghadapi keadaan tersebut, perusahaan-perusahaan mulai memberikan perhatian serius terhadap pengaruh unsur sosial dan lingkungan pada setiap aspek bisnisnya, karena beberapa aspek tersebut bukan merupakan pilihan yang terpisah, tetapi harus berjalan selaras untuk meningkatkan eksistensi perusahaan. CSR tidak lagi dipandang sebagai sumber biaya (cost center) saja akan tetapi juga sebagai sumber laba (profit). Namun, banyak perusahaan-perusahaan hanya melakukan kegiatan donasi sebagai kegiatan CSR di perusahaannya. Padahal masih ada banyak kegiatan CSR yang bisa dilaksanakan selain kegiatan yang hanya bersifat donasi saja, dan bahkan bisa dilaksanakan dengan menyenangkan terkait dengan aktivitas marketing.
Terkait hal itu di dalam artikel ini penulis akan membahas persepsi masyarakat yang menganggap bahwa CSR merupakan salah satu strategi pemasaran yang dilakukan oleh perusahaan dalam menjalankan bisnisnya.
TINJAUAN PUSTAKA
a.    Corporate Social Responsibility (CSR)
Simorangkir (2003) menyatakan bahwa CSR merupakan suatu bentuk nyata perusahaan untuk memberi kesenangan dan kebahagiaan bagi masyarakat dan juga merupakan perbuatan etis. Sehingga dapat diartikan bahwa hubungan masyarakat dengan perusahaan adalah hubungan social bukan hubungan bisnis. Serta dikembangkan oleh John Elington (Hadi, 2011) menjadi 3 komponen penting suistainable development yaitu economic  growth, environment protection dan social equity. Kemudian John Elington mengemas CSR dalam 3 fokus yaitu profit, planet dan people. Perusahaan tidak hanya mengejar keuntungan ekonomi belaka (profit) melainkan memiliki kepedulian terhadap ketertarikan lingkungan (planet) dan kesejahteraan masyarakat (people). (Hadi, 2011)
Secara umum CSR merupakan usaha peningkatan mutu kehidupan yang di dalamnya terdapat kemapuan setiap manusia sebagai individu anggota masyarakat dalam merespon keadaan lingkungan sosial yang ada dan dapat rasakan, memanfaatkan dan menjaga lingkungan hidup. Atau dengan kata lain CSR adalah cara perusahaan mengatur proses bisnis agar menghasilkan dampak positif pada komunitas atau medapatkan citra yang baik
b.   Persepsi
Rakhmat (2005) menyatakan bahwa persepsi adalah pengalaman tentang obyek, peristiwa, atau hubungan-hubungan yang diperoleh dengan menyimpulkan informasi dan menafsirkan pesan. Dalam proses penafsiran melibatkan sensasi, atensi, ekspektasi, motivasi dan memori. Bardasar pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa persepsi muncul dari lingkungan yang kemudian diterima oleh panca indera manusia kemudian diproses dalam pikiran yang dipengaruhi oleh sensasi, atensi, ekspektasi, motivasi dan memori. Sehingga menghasilkan sebuah kesimpulan dari informasi yang telah diperoleh.

c.    Strategi Pemasaran
Strategi Pemasaran adalah suatu rencana yang didesain untuk mempengaruhi pertukaran dalam mencapai tujuan organisasi (Peter, 1996)
PEMBAHASAN
            Untuk mengkaji bentuk-bentuk CSR sebagai strategi pemasaran perusahaan, berikut akan disajikan program-program CSR yang dilakukan oleh beberapa perusahaan :
a.    Aktivitas CSR PT Petrokimia Gresik
Sejalan dengan tagline perusahaan yaitu menjadi “Solusi Agroindustri”, baru-baru ini PT Petrokimia Gresik membuat program CSR berupa konservasi dan penangkaran burung hantu di beberapa desa di wilayah kecamatan Balongpanggang dan Benjeng, kabupaten Gresik. Program tersebut terlaksana berawal dari isu yang berkembang dikalangan kelompok tani terkait dengan hama tikus yang menyerang lahan pertanian mereka. Jika diamati lebih mendalam ternyata program CSR yang dilakukan PT Petrokimia Gresik tersebut cukup strategis, dimana dengan dilaksanakannya program tersebut secara tidak langsung akan mengurangi hama tikus yang menjadi isu di kalangan kelompok tani. Sehingga konsumsi pupuk untuk lahan pertanian tersebut tidak akan berkurang.
(Sumber: Akun Resmi Instagram PT Petrokimia Gresik : @petrokimiagresik_official, https://www.instagram.com/p/B4PgBUEHtsT)
b.    Aktivitas CSR PT Unilever
Pada kampanye Cuci Tangan dengan Sabun, PT Unilever ikut berpartisipasi pada setiap Hari Cuci Tangan Sabun Sedunia digelar, dengan cara mengirim perwakilannya yang terlibat dalam produk  sabunnya, Lifebuoy. Pada acara tersebut, Lifebuoy mengedukasi peserta pada acara tersebut yang mayoritas adalah anak-anak usia sekolah dasar untuk melakukan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS),  dimana program ini juga ikut diluncurkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, melalui salah satu programnya yaitu Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS). Dalam pelaksanaannya, PT Unilever menyediakan wastafel beserta sabun lifebouy sebagai tempat untuk mencuci tangan di beberapa Sekolah Dasar. Selain itu Lifebuoy juga ikut memperbaiki akses air bersih di beberapa daerah, seperti NTT. Pada acara ini, Lifebuoy berharap agar masyarakat terutama anak-anak agar lebih peduli dalam menjaga kesehatannya, dengan cara mencuci tangan sebelum menjalankan aktivitasnya. Jika ditelaah lebih dalam, program tersebut ternyata memiliki beberapa tujuan yang tersirat, secara tidak langsung PT Unilever telah melakukan pencitraan positif terhadap salah satu brand produk mereka. Dengan begitu brand produk keluaran dari PT Unilever akan menjadi pilihan konsumen karena brandnya sudah ditanamkan sejak usia anak di sekolah dasar.
(Sumber: Website resmi PT Unilever, https://www.unilever.co.id/news/press-releases/2012/hari-cuci-tangan-sedunia-2012.html)

KESIMPULAN
Berdasarkan kegiatan CSR yang dilakukan perusahaan tersebut, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa, di samping sebagai program pemberdayaan masyarakat, program CSR juga memiliki fungsi lain sebagai media promosi perusahaan yang cukup efektif.

DAFTAR PUSTAKA
1.    Sumber Buku
Sholeh,, Mochammad dan Sukaris. 2018. Corporate Social Responsibility Best Practice PT PJB UP Gresik. Cetakan pertama. Gresik: UMG Press

Rakhmat, Jalaludin. 2005. Psikologi Komunikasi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Simorangkir O.P. 2003. Etika : Bisnis, Jabatan dan Perbankan. Jakarta : Rineka Cipta

Hadi, Nor. 2011. Corporate  Social responsibility. Yogyakarta : Graha Ilmu

Peter P. and J. Olson. 1996. Perilaku Konsumen dan Strategi Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

2.    Sumber Artikel
Sukaris, S. (2019). IMPLEMENTASI CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY BERBASIS KEBUTUHAN MASYARAKAT. MANAJERIAL, 6(2), 30-43.

Armanda, Y., Kusumawati, A., & Alfisyahr, R. (2017). Pengaruh Penerapan Program Corporate Social Responsibility dalam Membentuk Brand Image Dan Dampaknya Pada Minat Beli (Survei pada Program CSR PT. Inti Daya Guna Aneka Warna di Kampung Jodipan Kota Malang Jawa Timur). Jurnal Administrasi Bisnis53(2), 28-37.

Saputro, N. S. (2010). Dampak Kegiatan Corporate Sosial Responsibility (CSR) PT. Telkom terhadap Kemampuan Masyarakat dalam Mengakses Sumber Daya di Kawasan Punclut Bandung. Jurnal Perencanaan Wilayah dan Kota21(2), 129-146.

 
Free Sparkle Blue Cursors at www.totallyfreecursors.com